“aku tadi buru-buru,
acaranya udah selesai ya? Maaf aku telat, jadi gak bisa lihat kamu manggung
deh”, jawab perempuan tersebut dengan nafas yang masih terengah-engah.
“iya gak apa-apa ko”
Apa yang kamu
rasakan jika kamu datang terlambat? Terlambat sekolah sih biasa aja, tapi ini terlambat
ke acara untuk orang yang kamu anggap penting.
Cara sangat menyesal
karna dia telah datang terlambat, walaupun deni telah memaafkannya tetapi tetap
saja cara merasa tidak enak.
Hubungan mereka
tidak begitu jelas, teman bukan, pacaran pun bukan, lantas apa?
Tetapi mereka tidak begitu menghiraukan apa status hubungan mereka.
Tetapi mereka tidak begitu menghiraukan apa status hubungan mereka.
Hari-hari pun
berlanjut dan hubungan mereka tetap masih tidak jelas. Hari ini deni mengajak
cara ke studio untuk latihan band. Ketika cara sedang duduk, tiba-tiba
teman-teman deni menarik cara untuk ikut bernyanyi. Awalnya cara sempat menolak
tetapi akhirnya dengan terpaksa cara pun ikut bernyanyi.
“mau nyanyi
apanih?”, tanya deni.
“terserah”, jawab
cara.
Lalu deni
mengusulkan untuk menyanyikan lagu Tormented milik Killing Me Inside.
Lagu dibuka
dengan petikan gitar yang dimainkan oleh
deni dengan begitu apik. Cara pun mulai bernyanyi, berduet dengan deni.
You wasted my tears now
No more torment
….
Lagu pun selesai.
Sang drummer bersorak sambil bertepuk tangan
“sumpah keren, chemisthry-nya dapet, suaranya pas”
Cara tersenyum
senang. Tiba-tiba ringtone hp cara berbunyi, lalu cara pun keluar dari studio.
Setelah pembicaraan dalam telepon selesai cara pun masuk kembali kedalam
studio.
“tadi siapa yang
nelpon?”, tanya deni.
“temen aku, iren”,
jawab cara.
iren adalah sahabat
dekat cara. Akhir-akhir ini iren sering melihat cara bersama deni. Iren mulai
curiga, ada hubungan apa mereka berdua. Iren pun bertanya
“lo sama deni
pacaran?”
“engga, kata
siapa?”, jawab cara kebingungan
“gua cuma nanya aja.
Kok lo gak cerita sama gua, kalo lagi deket sama deni?”, tanya iren penasaran.
“gua malu ren,
lagian hubungan gua sama deni gak jelas”
“mending lo minta
kepastian sama dia”
Bener juga kata iren, gua harus minta kepastian, gua gak mau digantung
seperti ini.
Hari ini cara dan
deni sedang duduk disalah satu tempat makan, sambil menunggu pesanan.
Cara ingin meminta
kepastian kepada deni tentang hubungan mereka, tetapi ia masih ragu, ia takut
dengan jawaban yang akan dijawab oleh deni.
“den aku mau nannya
sesuatu”, tanya cara.
“kenapa?”, jawab deni kebingungan.
“sebenernya hubungan kita apa sih? Gak jelas gini”
“kamu maunya gimana?”
“aku sih terserah kamu”
“yaudah kan terterserah aku, kita jalanin dulu aja. Tenang aja, aku selalu ada kok buat kamu”, jawab deni sambil memegang tangan cara.
“kenapa?”, jawab deni kebingungan.
“sebenernya hubungan kita apa sih? Gak jelas gini”
“kamu maunya gimana?”
“aku sih terserah kamu”
“yaudah kan terterserah aku, kita jalanin dulu aja. Tenang aja, aku selalu ada kok buat kamu”, jawab deni sambil memegang tangan cara.
Mendengar jawaban
tersebut, cara mulai merasa tenang, karna deni janji akan selau ada untuknya.
Hari-hari pun
berlanjut dan semakin hari hubungan cara dengan deni semakin tidak jelas. Deni
sudah jarang sms cara, dan tidak memberi kabar apapun. Cara mulai curiga, cara
merasa deni sudah bosan bersamanya.
Deni mengajak cara
ketemuan disuatu mall.
“ada apa ngajak
ketemuan? Tumben”, tanya cara.
“langsung aja ya. Aku rasa kita udahin hubungan gak jelas ini”
“maksud kamu kita putus?”
“kita gak pernah jadian, jadi putus untuk apa?”
“tapi kamu bilang kamu akan selalu ada untuk aku, mana? Kamu bohong”
“kapan aku bilang kaya gitu?”
“jadi kamu bakal lupain semuanya kenangan-kenangan kita selama ini? Sumpah kamu jahat banget”
“langsung aja ya. Aku rasa kita udahin hubungan gak jelas ini”
“maksud kamu kita putus?”
“kita gak pernah jadian, jadi putus untuk apa?”
“tapi kamu bilang kamu akan selalu ada untuk aku, mana? Kamu bohong”
“kapan aku bilang kaya gitu?”
“jadi kamu bakal lupain semuanya kenangan-kenangan kita selama ini? Sumpah kamu jahat banget”
Mata cara mulai
berkaca-kaca dan dia sudah tidak tahan untuk membendung air matanya, akhirnya
cara mulai menitikan air matanya. Lalu deni meninggalkan cara sendirian begitu
saja di mall.
Cara pun masih duduk
dibangku restoran tersebut, dan tentu saja cara masih menangisi kepergian deni
. Terlihat kejauhan lelaki yang cara sangat sayang tersebut kembali lagi
menghampirinya, cara rasa deni tidak mungkin setega itu meninggalkannya sendirian
di mall, deni kembali lagi kepadanya. Cara menyambut deni dengan senyum senang.
“sorry tadi kunci
motor gua ketinggalan”
Lalu deni pun pergi
kembali, meninggalkan cara sampai bayangannya tak terlihat lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar